Antisipasi Kebijakan Trump, RI Disarankan Fokus ke Pasar ASEAN
Kategori : Informasi Sawit Nasional dan Internasional (Pasar Global) Posted : Selasa, 07 Februari 2017

detik.com

7 Februari 2017

Oleh: Eduardo Simorangkir - detikFinance

https://finance.detik.com/energi/3415793/antisipasi-kebijakan-trump-ri-disarankan-fokus-ke-pasar-asean

Antisipasi Kebijakan Trump, RI Disarankan Fokus ke Pasar ASEAN

Jakarta - Pemerintah perlu mendorong adanya diversifikasi negara tujuan ekspor guna mengantisipasi kebijakan proteksionisme Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru, Donald Trump.

Harga komoditas seperti minyak mentah dan minyak sawit yang membaik dipercaya menjadi kesempatan Indonesia dalam melakukan peningkatan ekspor.


"Risikonya adalah, kalau Trump betul-betul menjalankan proteksionis policy, China akan kena. Kalau China kena, maka permintaan akan comodity price itu akan terpengaruh. Dan kalau itu terpengaruh, maka harganya akan turun. Tapi sekarang, tanpa Trump itu ekspornya akan naik, sehingga sektor itu (komoditas) akan bantu kita," ujar Mantan Menteri Keuangan, Chatib Basri saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (7/2/2017).


Dengan situasi seperti di atas, maka pasar Asia Tenggara menjadi pasar yang perlu jadi perhatian pemerintah untuk ekspansi ekspor. Hal ini lantaran pertumbuhan ekonomi di Asia Tenggara yang saat ini masih tinggi.


"Jadi kalau mau pasar ekspor, arahnya harus ASEAN. Dan keuntungan kita sekarang adalah, ASEAN itu tarifnya zero sekarang. Jadi dia bisa di treat sebagai pasar domestik. Apalagi logistic cost kita ke Thailand, biaya kapalnya bisa lebih murah daripada logistic cost kita ke Sulawesi. Jadi sebetulnya pengusaha kita harus berpikir, bahwa ASEAN itu harus di-treat sebagai pasar domestik," ujar Ekonom Creco Consulting ini.


Meski tak bisa merinci berapa pertumbuhan ekspor yang bisa didapat dengan adanya perluasan pasar ekspor ke ASEAN, Chatib percaya ekspor Indonesia bisa tumbuh positif sehingga dapat menjadi dorongan yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.



"Year on year aja di Kuartal IV itu 15%. Mudah-mudahan bisa lebih baik lah. Kan kalau ekspor kita naik dari komoditas, private consumption naik, revenue pajak bisa lebih. Sehingga ruang buat fiskal bisa lebih baik tahun ini," pungkasnya. (mca/mca)

Bagikan

RELATED POST

Informasi Sawit Nasional dan Internasional (Pasar Global)


Kejutan Astra Agro

Informasi Sawit Nasional dan Internasional (Pasar Global)


Sempat Disetop, Kasus penggelapan Minyak Sawit Siap Disidangkan

Informasi Sawit Nasional dan Internasional (Pasar Global)


Tidak Dihadiri Dirut, Dewan Batalkan Hearing dengan Eampat Perusahaan Sawit

Event

Pengunjung