LIPI Kembangkan Bioetanol Generasi 2 yang Lebih Ramah Lingkungan
Kategori : Berita DMSI Posted : Senin, 05 Maret 2018

bisnis.com

5 Maret 2018

Oleh : Denis Riantiza Meilanova

http://industri.bisnis.com/read/20180305/44/746108/lipi-kembangkan-bioetanol-generasi-2-yang-lebih-ramah-lingkungan

LIPI Kembangkan Bioetanol Generasi 2 yang Lebih Ramah Lingkungan

Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil mengembangkan bioetanol generasi ke-2 berbahan baku limbah tandan kelapa sawit.

“Kami telah berhasil mengembangkan bioetanol generasi ke-2 yang lebih ramah lingkungan dibanding generasi sebelumnya,” kata Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI Agus Haryono, dikutip dari laman resmi LIPI, Senin (5/3/2018).

Agus menyebutkan, bioetanol generasi ke-1 masih memanfaatkan bahan pangan sebagai bahan bakunya. Hal tersebut menurutnya kurang bagus karena tumpang tindih dengan kebutuhan bahan pangan sebagai makanan. Teknologinya pun masih belum seramah lingkungan seperti generasi ke-2 ini.

Haznan Abimanyu, Peneliti Pusat Penelitian Kimia LIPI, mengatakan generasi ke-2 jauh lebih efektif dan efisien dari sebelumnya. Selain itu penggunaan TKS juga bisa membantu mengolah sampah dan limbah kelapa sawit yang sebelumnya tak termanfaatkan.

Haznan berharap, dengan murahnya bahan bakar bioetanol generasi ke-2, maka bisa diaplikasikan di masyarakat dengan harga lebih terjangkau lagi. “Bioetanol generasi ke-1 sebenarnya sudah terjangkau harganya, yakni Rp. 6.500 per liter. Sayangnya, bahan bakunya menggunakan bahan pangan,” ujarnya.

Menurut Haznan, LIPI pada dasarnya telah mengembangkan alat pembuat bioetanol generasi ke-2 ini, tapi belum sepenuhnya sempurna. “Kami masih berkoordinasi dengan Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI untuk mengembangkan mesinnya, sehingga kita tidak perlu impor lagi,” tutupnya.

Sementara itu, sebelumnya Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronika LIPI Budi Prawara mengatakan saat ini status pengembangan bioetanol generasi ke-2 tersebut telah mampu mengolah 1 ton limbah kayu kelapa sawit dan menghasilkan sebanyak 150 liter bioetanol.

“Ini masih demoplan skala kecil , kami belum mencapai tahap keekonomian karena harganya masih mahal,” kata Budi menjawab Bisnis.

Dia mengatakan bioetanol generasi 2 yang dikembangkan LIPI itu harganya masih di atas Rp50 ribu per liternya.

 

Editor : Sepudin Zuhri

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung