Harga Biodiesel Terdongkrak Kenaikan Harga Minyak Sawit
Kategori : Berita DMSI Posted : Kamis, 01 Maret 2018

(CNN Indonesia/Agustiyanti).

cnnindonesia.com

1 Maret 2018

Oleh: Safyra Primadhyta, CNN Indonesia

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180301124152-85-279671/harga-biodiesel-terdongkrak-kenaikan-harga-minyak-sawit

Harga Biodiesel Terdongkrak Kenaikan Harga Minyak Sawit

Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan Harga Indeks Pasar (HIP) Bahan Bakar Nabati (BBN) meliputi biodiesel dan bioetanol.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan, tarif biodiesel untuk Maret 2018 dipatok sebesar Rp8.161 per liter atau naik Rp199 per liter.

"Harga tersebut masih belum termasuk perhitungan ongkos angkut yang berpedoman pada Keputusan Menteri ESDM Nomor 2026 K/12/MEM/2017," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (1/3).

Ia menjelaskan, kenaikan HIP biodiesel ditopang oleh menanjaknya harga rata-rata minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) sepanjang 25 Januari 2018 hingga 24 Februari 2018, yakni dari Rp7.810 per kilogram (kg) menjadi Rp8.029 per kg.

Sebagai catatan, sesuai dengan ketentuan Surat Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Nomor 1179/12/DJE/2018, harga rata-rata CPO merupakan dasar perhitungan HIP biodiesel.

Sementara, harga pasar bioetanol ditetapkan sebesar Rp10.083 per liter atau naik Rp24 jika dibandingkan dengan Februari 2018, yaitu Rp10.059 per liter.

"Faktor kenaikan (harga bioetanol) ditentukan oleh rata-rata tetes tebu Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) selama 25 Juli 2017 hingga 24 Februari 2018 tercatat sebesar Rp1.625 per kg ditambah besaran dolar AS, yaitu US$0,25 per liter dikali 4,125 kg per liter," terang Agung.

Konversi nilai kurs menggunakan referensi rata-rata kurs tengah Bank Indonesia periode 25 Januari 2018 sampai dengan 24 Februari 2018.

Sebagai informasi, HIP BBN ditetapkan setiap bulan dan dilakukan evaluasi paling sedikit enam bulan sekali oleh Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi. (bir)

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung