mediaindonesia.com
20 Februari 2018
Tesa Oktiana Surbakti
http://www.mediaindonesia.com/news/read/145919/cepa-momentum-dongkrak-ekspor/2018-02-20
PEMERINTAH bakal memanfaatkan perundingan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif atau comprehensive economis partnership agreement antara Republik Indonesia dan Uni Eropa (I-EU CEPA) untuk mendongkrak ekspor.
Untuk diketahui, perundingan I-EU CEPA putaran ke-4 saat ini digelar di Solo, Jawa Tengah, 19-23 Februari 2018. Pertemuan itu merupakan lanjutan dari putaran sebelumnya yang dilaksanakan di Brussels, Belgia, September 2017. Dalam perundingan kali ini delegasi Indonesia dipimpin Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo dan terdiri dari wakil berbagai instansi pemerintah yang berwenang atas isu-isu yang dirundingkan. Adapun ketua juru runding Uni Eropa ialah Helena König, Director for Asia and Latin Amerika, Directorate General for Trade, European Commission.
Perundingan I-EU CEPA akan menjadi perundingan yang paling ambisius yang pernah dilakukan Indonesia, dengan Indonesia dan EU menargetkan eliminasi tarif bea masuk untuk lebih dari 90% pos tarif. “Jelas, peningkatan ekspor ke Uni Eropa dan investasi dari Uni Eropa berikut barang dan jasa yang diperlukan untuk investasi merupakan target utama kita,” ujar Iman, seperti dikutip dari situs resmi Kemendag, Senin (19/2).
Untuk diketahui, hingga tahun lalu Uni Eropa masih menjadi tujuan ekspor terbesar ke-6 produk Indonesia dengan nilai sekitar US$16,2 miliar. Sementara itu, total perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa mencapai US$27,4 miliar (lihat tabel).
Neraca Perdagangan Indonesia-Uni Eropa
(US$ miliar)
|
|
TAHUN |
||||
|
|
2013 |
2014 |
2015 |
2016 |
2017 |
|
Ekspor |
16,7 |
16,8 |
14,8 |
14,4 |
16,2 |
|
Impor |
13,5 |
12,6 |
11,2 |
10,7 |
11,2 |
|
Neraca Perdagangan |
3,2 |
4,2 |
3,6 |
3,7 |
5,0 |
Perdagangan Indonesia-Uni Eropa 2017
· Uni Eropa merupakan tujuan ekspor terbesar ke-6 Indonesia
· Uni Eropa merupakan asal impor terbesar ke-4 bagi Indonesia
· Nilai investasi Uni Eropa di Indonesia mencapai US$2,8 miliar
Sumber: Kementerian Perdagangan
Soal sawit
Presiden Joko Widodo telah menetapkan perundingan I-EU CEPA sebagai salah satu prioritas untuk diselesaikan pada tahun ini. Salah satu kepentingan Indonesia dalam pertemuan ini ialah penyelesai-an hambatan yang dihadapi produk palm oil (minyak sawit) Indonesia di pasar Uni Eropa. Salah satu kasus yang disorot secara khusus ialah keputusan Parlemen Eropa pada 17 Januari 2018 terkait dengan peningkatan penggunaan renewable energy menjadi 35% pada 2030 dan penerapan phase-out (pelarangan) bagi kontribusi biofuels yang berasal dari palm oil pada 2021 dan berbahan dasar tanaman lainnya. Kedua pihak akan mengadakan sesi khusus pembahasan isu keberlanjutan dan palm oil di tengah-tengah perundingan di Surakarta ini.
Indonesia dan Uni Eropa juga te-rus berkonsultasi dengan pemangku kepentingan untuk mencapai perjanjian yang saling menguntungkan. Di sela-sela perundingan, kedua pihak akan beraudiensi dengan perwakilan dunia usaha dan industri, di samping sesi khusus dengan LSM dan masyarakat madani.
“Oleh sebab itu, komunikasi harus terus dilakukan dan masukan serta kekhawatiran mereka harus mendapat perhatian,” ujar Iman.
Secara terpisah, Koordinator Prog-ram Keadilan Ekonomi Friends of the Earth Europe, Paul de Clerck, menilai negosiasi dalam pembahasan CEPA sebagian besar didasari kepentingan perusahaan transnasional raksasa agar ada akses yang tidak terbatas untuk investasi asing.
Karena itu, dia mengingatkan, perundingan ini jangan sampai membatasi kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengelola ekonomi nasional. “CEPA tidak boleh membatasi ruang kebijakan pemerintah untuk mengatur ekonomi dan mengambil tindakan guna memastikan hak warga negara terhadap kehidupan yang layak,” katanya kepada wartawan di Jakarta, kemarin. (E-2)
