RI Jajaki Ekspor Minyak Sawit untuk Pabrik Indomie di Nigeria
Kategori : Berita DMSI Posted : Senin, 31 Juli 2017

Foto: Muhammad Idris/detikFinance

detik.com

31 Juli 2017

Oleh: Muhammad Idris - detikFinance

https://finance.detik.com/industri/3581094/ri-jajaki-ekspor-minyak-sawit-untuk-pabrik-indomie-di-nigeria

RI Jajaki Ekspor Minyak Sawit untuk Pabrik Indomie di Nigeria

Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, pekan lalu kunjungan kerja ke Afrika Selatan dan Nigeria. Di Nigeria, Enggartiasto membahas sejumlah kesepakatan perdagangan negara tersebut dengan Indonesia.


Enggartiasto mengatakan, produk non migas Indonesia kesulitan masuk ke Nigeria sehingga kedua negara sepakat menggunakan skema imbal dagang (counter trade). Di mana keduanya masing-masing saling mengekspor komoditas yang paling dibutuhkan.


Indonesia, kata Enggar, mengimpor minyak mentah (crude oil) dari Nigeria. Sementra komoditas ekspor yang paling potensial bisa diekspor lewat skema imbal dagang itu adalah minyak sawit, lantaran ada pabrik Indomie di sana yang membutuhkan pasokan CPO.


"Indomie mereka klaim brand Afrika, Indomie jadi makanan sehari-hari. Ada salah satu bahan baku untuk Indomie mereka sudah bikin pabrik tapi undercapacity. Mereka butuh pasokan minyak sawit," kata Enggar di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (31/7/2017).


Selain itu, Nigeria juga meminta Indonesia tak hanya mengekspor produk saja, melainkan juga perlu berinvestasi di sana.


"Ini yang kami sampaikan bahwa kita dorong investasi di sana. Kita juga dikenai tarif 35% plus plus hingga 55% karena mereka produksi. Mereka tidak terima bahan jadi, tapi investasi," ujar Enggar.

Menurut Enggar, meski Nigeria punya banyak persyaratan agar produk ekspor non migas bisa masuk ke sana, pihaknya menilai negara tersebut jadi pasar sangat potensial di Afrika.

 



"Nigeria penduduknya cukup besar, ada 180 juta. Mereka menjaga betul devisa dengan batasi impor. Kita ke depan kalau dari perdagangan non migas kita surplus. Tapi karena kita impor minyak yang cukup besar kita bisa defisit yang cukup besar," terang Enggar. (idr/hns)

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung