Bupati Nunukan Himbau Perusahaan Sawit Jalin Komunikasi yang Baik dengan Pemerintah
Kategori : Berita DMSI Posted : Senin, 21 September 2020

foto Istimewa/Niaga.Asia

niaga.asia

21 September 2020

https://www.niaga.asia/bupati-nunukan-himbau-perusahaan-sawit-jalin-komunikasi-yang-baik-dengan-pemerintah/

 

Bupati Nunukan Himbau Perusahaan Sawit Jalin Komunikasi yang Baik dengan Pemerintah

 

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menghimbau perusahaan – perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Kabupaten Nunukan menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah.

“Komunikasi yang baik perlu agar tercipta hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan, jalinlah komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah,” kata Asmin ketika membuka diskusi Forum Perkebunan yang diselenggarakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kabupaten Nunukan, Senin (21/09/2020).

Asmin meminta perusahaan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Nunukan tidak berjalan sendiri- sendiri, tapi menjalin komunikasi dengan pemerintah mapupun masyarakat disekitar perusahaan. Jangan setelah  tersandung masalah baru mencari – cari pemerintah.

“Perkebunan sawit disini banyak, jangan kalian jalan sendiri-sendiri, nanti kalau tersandung masalah baru mencari – cari minta bantuan pemerintah,” kata Laura.

Menurut bupati, komunikasi antara pihak perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah yang terjadi, seperti masalah perizinan, legalitas lahan, tumpang tindih lahan, dan masalah sosial dengan menyangkut masyarakat.

Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, perusahaan perkebunan kelapa sawit juga tengah mengalami masalah penurunan produksi akibat anjloknya harga CPO  dan permintaan di pasar internasional, ditambah lagi merebaknya pandemik Covid – 19.

“Seluruh perusahaan perkebunan kelapa sawit di tanah air mengalami tekanan yang cukup besar akibat turunya harga CPO,” ujarnya.

Untuk itu, Asmin berharap Forum Perkebunan ini bisa menjadi wadah komunikasi, baik komunikasi antar perusahaan, maupun antara perusahaan dengan pemerintah dengan harapan, semua persoalan yang ada dapat dicarikan solusinya bersama-sama.

Keberadaan perusahaan kelapa sawit diakui telah memberi pendapatan sangat besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Nunukan tahun 2019, yang nilai kontribusi kurang lebih sebesar Rp. 2 triliun.

“Perkebunan sawit telah membantu menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat, dan juga memberi sumbangan kepada masyarakat dalam bentuk dana CSR yang tidak sedikit,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Nunukan, Masniadi menyebutkan, bahwa beberapa negara di Eropa dan Amerika saat ini tengah gencar melakukan kampanye negatif terhadap produk kelapa sawit dari Indonesia.

“Tanaman kelapa sawit dianggap sebagai komoditi yang merusak lingkungan, menguras air, dan tidak baik bagi kesehatan,” tuturnya.

Padahal, kelapa sawit adalah komoditas yang sangat efisien, dan bisa menghasilkan banyak sekali produk turunan, sebagai bahan pangan, bahan bakar nabati, bahan indsutri kosmetik dan kebutuhan – kebutuhan indsutri lainnya.

“Kampanye negatif di  Eropa dan Amerika  perlu kita lawan bersama-sama dengan membuktikan produk sawit dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat,” ungkap Masniadi. (002)

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung