Potensi Sawit Indonesia Mencukupi Sampai B100
Kategori : Berita DMSI Posted : Selasa, 23 Oktober 2018

http://rri.co.id

rri.co.id

23 Oktober 2018

http://rri.co.id/post/berita/587895/ekonomi/potensi_sawit_indonesia_mencukupi_sampai_b100.html

 

Potensi Sawit Indonesia Mencukupi Sampai B100

 

KBRN, Pekanbaru : Kementerian Pertanian (Kementan) optimistis potensi produksi kelapa sawit nasional mencukupi untuk pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN) dengan kandungan minyak sawit 20 persen (B20). Bahkan, apabila penerapan biodiesel 100 persen (B100) dilaksanakan, maka potensi sawit di Indonesia masih sangat memadai.

Hal itu dikatakan oleh Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan, Direktorat Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Kementerian Pertanian, Dedi Junaidi, di Pekanbaru, Selasa (23/10/2018).

Ia mengungkapkan, berdasarkan data sementara bahwa jumlah produksi minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) tahun 2017 lalu mencapai 38,17 juta ton dan minyak kernel (Palm Kernel Oil/PKO) sebanyak 3,05 juta ton, sehingga total keseluruhan produksi minyak sawit di Indonesia adalah 41,98 juta ton.

"Produksi itu menunjukkan peningkatan sebesar 18 persen dibandingkan 2016 yang hanya 35,57 juta ton, yakni CPO 32,52 juta ton dan PKO 3,05 juta ton, sementara stok minyak sawit di Indonesia akhir 2017 adalah 4,02 juta ton," ucapnya.

Sehingga, lanjutnya, tidak hanya B20, rencana penerapan biodiesel 100 persen sebagaimana dirancang pemerintah juga optimistis dapat dicapai dengan produktivitas kelapa sawit nasional.

Dedi Junaidi menjelaskan, Kementan secara intensif terus melakukan peremajaan (replanting) perkebunan kelapa sawit milik petani. Replanting dilakukan karena mayoritas perkebunan sawit rakyat tidak lagi produktif dan berusia lebih 25 tahun, benih yang digunakan juga bukan bersertifikat, melainkan bibit asalan.

Disisi lain, sejumlah asosiasi petani kelapa sawit mendukung program pemerintah untuk melaksanakan program Rencana Aksi Pemerintah Kebun Sawit Berkelanjutan (RAP KSB).

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Riau, Saut Sihombing mengatakan pihaknya mendukung langkah Pemprov Riau untuk menjalankan program RAP KSB.

"Kami siap membantu dan mendukung regulasi serta rekomendasi yang bakal dikeluarkan dari rencana aksi itu. Walaupun kami belum memiliki data luas lahan sawit yang dimiliki anggota Gapki karena Gapki tidak punya data akurat, karena luasan perkebunan sawit yang dikelola perusahaan tidak bisa diketahui semua orang tahu," katanya.

Sedangkan Sekjen Apkasindo Rino, Afrino mengapresiasi langkah Pemprov Riau yang merumuskan RAP KSB, namun pihaknya akan melihat keseriusan Pemprov dalam memajukan komoditas sawit di daerah.

"Sebab selama dua tahun terakhir Pemprov Riau tidak menunjukkan keberpihakan pada perkembangan komoditas kelapa sawit. Padahal program RAP KSB juga diharapkan menjadi jembatan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dengan berbagai pihak terkait komoditas sawit seperti perusahaan, asosiasi buruh pekerja hingga aktivis lingkungan, untuk mencapai tujuan bersama mewujudkan perkebunan sawit yang berkelanjutan," ungkapnya.

 

 

 

Reporter: Tongkulem Siregar

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung