Jokowi Minta Dukungan Ceko Lawan Kampanye Hitam Kelapa Sawit
Kategori : Berita DMSI Posted : Senin, 17 September 2018

(CNN Indonesia/Safir Makki).

cnnindonesia.com

17 September 2018

Oleh: Tim, CNN Indonesia

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180917120659-532-330753/jokowi-minta-dukungan-ceko-lawan-kampanye-hitam-kelapa-sawit

Jokowi Minta Dukungan Ceko Lawan Kampanye Hitam Kelapa Sawit

 

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta dukungan Presiden Senat Republik Ceko Milan Stech untuk melawan kampanye hitam kelapa sawit produksi Indonesia. Permintaan dukungan tersebut disampaikan dalam pertemuan kedua pemimpin negara pada pagi ini, Senin (17/9).

"Pesan yang disampaikan adalah permintaan dukungan terhadap produk kelapa sawit Indonesia," tutur Wakil Menteri Luar Negeri M Fachir di Kompleks Istana Kepresidenan.

Permintaan disampaikan karena Jokowi menyoroti nasib 17 juta petani Indonesia yang bergantung pada produksi kelapa sawit.

Permintaan itu disambut baik Milan. Dalam pertemuan, Milan menyatakan Ceko tak memiliki permasalahan terkait, sehingga siap membantu perjuangan Indonesia melawan kampanye hitam.

"Dia katakan, kami sebenarnya tidak memiliki persoalan, karena itu kami tentu akan ikut persoalan ini segera diselesaikan," kata Fachir mengutip Milan.

Selain itu, Indonesia juga meminta dukungan Ceko dalam perundingan kerja sama perdagangan Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economics Partnership Agreement (IU-CEPA).

"Meminta dukungan Ceko agar bisa membantu mempercepat konklus IU-CEPA," tuturnya.

Pembahasan ini dilakukan sejak dua tahun lalu dan belum mendapat titik temu hingga saat ini.

Perundingan dilakukan guna mencapai peningkatan dalam perdagangan barang, hak kekayaan intelektual, persaingan usaha, UMKM, perdagangan barang dan jasa pemerintah, aturan standar, serta pengembangan kapasitas.


Sebelumnya, Jokowi secara langsung menyampaikan terima kasih kepada Ceko karena menjadi salah satu negara di Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia.

Dukungan juga diberikan Ceko ketika Indonesia berjuang masuk dalam Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) 2019-2020.




(chri/bir)

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung