Kebakaran Hutan Landa Pelalawan
Kategori : Berita DMSI Posted : Senin, 17 September 2018

ANTARA FOTO/Rony Muharrman

mediaindonesia.com

17 September 2018

Penulis: RK/DY/AB/LD/JI/J-3

http://mediaindonesia.com/read/detail/184823-kebakaran-hutan-landa-pelalawan

Kebakaran Hutan Landa Pelalawan

KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) melanda Desa Pangkalan Gondai, Kecamatan Langgam, Pelalawan, Riau, kemarin. Kebakaran yang terjadi empat hari ini menghanguskan ratusan hektare lahan di dekat kon-sesi hak guna usaha (HGU) perusahaan kelapa sawit PT Langgam Inti Hibrindo (LIH). Adapun PT LIH diketahui merupakan salah satu perusahaan perkebunan yang pernah bermasalah dalam kasus karhutla besar yang terjadi di Riau pada 2015.

"Lahan yang terbakar diduga areal kosong milik masyarakat. Lokasinya berdekatan dengan kebun kelapa sawit PT LIH," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Hadi Penandio, kemarin.

Hingga ini tim pemadam gabungan dari unsur pemerintah daerah dibantu personel perusahaan masih melakukan upaya pemadam-an di sana. Satu helikopter satgas siaga darurat Karhutla Riau juga dikerahkan untuk memadamkan lewat udara.

Selain itu, lanjutnya, karakteristik tanah rawa gambut yang kering menjadikan api menjalar dengan cepat di kedalaman. Akibatnya, asap keluar sangat banyak, sedangkan api tidak terlihat di bawah tanah. "Belum bisa dipastikan berapa luas yang terbakar karena masih dalam upaya pemadaman," jelasnya.

Sementara upaya pemadaman karhutla di Kalimantan Selatan terhambat setelah helikopter water boombing bantuan BNPB rusak dan tidak bisa beroperasi. Karhutla di Kalsel terus meluas mencapai 2.184 hektare.

"Perbaikan helikopter harus menunggu suku cadang dari Jakarta terlebih dahulu," ungkap Kepala BPBD Kalsel, Wahyudin Ujud.

Helikopter yang dipiloti Vasko Oleksander asal Rusia itu membantu penanganan karhutla di Kalsel pada akhir Agustus lalu. Rusaknya helikopter berkapasitas angkut 5 ton air itu praktis menghentikan pemadaman karhutla lewat udara.

Selain kebakaran, kemarau menyebabkan sumur artesis air bawah tanah (ABT) yang kedalamannya mencapai puluhan hingga ratusan meter di bawah tanah tak lagi meneteskan air. Seperti terjadi di kawasan lereng Gunung Arjuna-Welirang dan Pegunungan Penanggungan di Kecamatan Pandaan, Prigen, Sukorejo hingga Gempol dan Beji di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung