Kebijakan Pemerintah Pusat Membuat Harga Karet dan Sawit Anjlok
Kategori : Berita DMSI Posted : Jum'at, 07 September 2018

medanbisnisdaily.com

medanbisnisdaily.com

7 September 2018

http://www.medanbisnisdaily.com/news/online/read/2018/09/07/50304/kebijakan_pemerintah_pusat_membuat_harga_karet_dan_sawit_anjlok/

 

Kebijakan Pemerintah Pusat Membuat Harga Karet dan Sawit Anjlok

Medanbisnisdaily.com - Sibolga. Wali Kota Sibolga, Syarfi Hutauruk, dan Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Syahrul M Pasaribu, meminta kepada Bank Indonesia (BI) agar memyampaikan kepada pemerintah pusat tentang konsistensi pemerintah. Karena kebijkan dari pusat sangat berdampak kepada pemerintah yang ada di daerah.

“Saat ini harga sawit anjlok, demikian juga dengan karet, ditambah lagi kebijakan Menteri Kelautan Susi yang melarang pukat trawl beropersi, sementara alat pengganti pukat trawl belum diberikan hingga saat ini,” kata kedua kepala daerah itu bergantian.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, menggelar diskusi publik bertema Outlook Perekonomian Indonesia, Perkembangan Ekonomi Regional dan Kebijakan Bank Indonesia, di Graha Aulia Bank Indonesia Sibolga, Jumat (7/9/2018).

Dalam paparannya Mirza mengungkapkan, inflasi hingga Juli 2018 terkendali sesuai sasaran nasional yakni 3,5% ± 1% (yoy). Inflasi tahun ini bisa dikendalikan tidak terlampau naik dan juga tidak terlampau turun.

Nah, katanya, agar tidak terjadi inflasi yang cukup besar, antara produksi dan distribusi harus bagus. Karena inflasi ini juga bisa memengaruhi stabilitas rupiah,”ungkapnya.

Berdasarkan hasil analisis Bank Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua 2018 mencapai 5,27%, pertumbuhan ekonomi tertinggi sejak tahun 2014.

Inflasi pun masih terkendali di angka 3,5% ± 1% (yoy). Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga cukup baik.

“Diminta kepada masyarakat agar tidak mudah terpengaruh dengan informasi yang beredar di media sosial yang menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia gagal dan lain sebagainya,” ujar Mirza.

 

Reporter: Juniwan

Editor: Rahmita Harja

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung