Implementasi Penggunaan Biodiesel 20% Dirilis Jumat Ini
Kategori : Berita DMSI Posted : Rabu, 29 Agustus 2018

Ilustrasi/Foto: dok. GAPKI

detik.com

29 Agustus 2018

Oleh: Hendra Kusuma

https://finance.detik.com/energi/d-4188016/implementasi-penggunaan-biodiesel-20-dirilis-jumat-ini

Implementasi Penggunaan Biodiesel 20% Dirilis Jumat Ini

 

Jakarta - Pemerintah akhirnya mempercepat proses implementasi kebijakan pemanfaatan biodiesel 20% atau B20 sebagai campuran pada bahan bakar minyak (BBM).

Ketua Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi) MP Tumanggor mengatakan, proses peluncuran program B20 dilakukan pada hari Jumat tanggal 31 Agustus 2018.

"Hari Jumat (peluncurannya), harganya belum tahu, nanti pas hari Jumat diumumkan," kata Tumanggor di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).

 

Pemerintah telah menjadwalkan pada 1 September 2018 menjadi titik awal penerapan program B20. Dia mengungkapkan, keputusan tersebut menjadi hasil dari rapat koordinasi (rakor) biodiesel yang dilakukan bersama pengusaha.

Dia juga menyebut, pada siang hari ini akan ada beberapa badan usaha bahan bakar nabati (BBN) dan bahan bakar minyak (BBM) menandatangani komitmen pengadaan biodiesel dan penetapan alokasi.

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan tanggung jawab perusahaan pelat merah menyiapkan produk campuran yang siap dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Tanggung jawab Pertamina adalah mem-blending dan menyalurkan ke SPBU, ke masyarakat. Kalau di sisi itu di mana ada tangki Solar, di situlah kita siap blending, tinggal bagaimana infrastruktur lainnya," kata Nicke.

"Tapi kalau kesiapan itu kita siap jalankan bersama-sama. Semua akan best effort, per 1 September kita semua siap," tambah dia.

 

Selanjutnya, Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan penyaluran biodiesel akan berlangsung ke enam depo yang nantinya akan menyalurkan ke 52 terminal BBM.

Menurut Joko, penyaluran biodiesel ke depo pun menghindari aksi para penyalur B20 yang telat atau tidak sama sekali.

"Sekarang di depo-depo utama aja supaya nggak repot," tegas Joko.

"Jadi gini kan ada dua titik, sumber dari kilang sama impor kan, sumber dari kilang sama impor itu cuman ada enam titik, itu aja dicampurinya. Dari situ nyebar ke 52 sudah B20. Jadi 6 titik depot itu cukup," tutup Joko.

 

(hek/ara)

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung