Kampanye Negatif Tekan Ekspor Produk CPO Indonesia
Kategori : Berita DMSI Posted : Selasa, 26 Juni 2018

ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

mediaindonesia.com

26 Juni 2018

Penulis: (Tes/E-1)

http://mediaindonesia.com/read/detail/168133-kampanye-negatif-tekan-ekspor-produk-cpo-indonesia

Kampanye Negatif Tekan Ekspor Produk CPO Indonesia

UPAYA pencarian pasar baru bagi produk minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya mesti terus digencarkan. Kepala Badan Pusat ­Statistik (BPS) Suhariyanto menyebutkan berbagai aktivitas kampanye negatif terhadap CPO Indonesia telah berdampak pada penurunan ekspor produk tersebut ke sejumlah negara.

“Ada dampak pengaruhnya kepada ekspor CPO,” kata Suhariyanto, yang akrab disapa Kecuk, di Jakarta, Senin (25/6). Jumlah ekspor CPO dan produk turunannya yang tercatat pada Mei 2018 ini diketahui mengalami penurunan bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Beberapa negara yang diketahui mengalami penurunan dengan mengimpor lebih sedikit CPO dan produk turunannya dari Indonesia antara lain India, Spanyol, Italia, dan Belanda. Sebelumnya, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mencatat kinerja ekspor minyak kelapa sawit dan produk turunannya pada Januari-April 2018 mengalami penurunan sebesar 4% dari periode yang sama tahun lalu.

Ketua Umum Gapki Joko Supriyono di Jakarta, Rabu (30/5) silam, menyebutkan ekspor minyak sawit hingga April 2018 hanya mencapai 10,20 juta ton, sedangkan pada 2017 mencapai 10,70 juta ton. “Di samping karena ekspor kita turun 4%, tahun ini harga lebih rendah dari tahun lalu. Rata-ratanya sekitar 10% lebih rendah sehingga berdampak pada pencapaian nilai ekspor kita,” kata Joko seperti dikutip dari Antara.

Di sisi lain, pemerintah Indonesia kembali meyampaikan keprihatinan terhadap rencana amendemen Pedoman Energi Terbarukan (Renewable Energy Directive/RED) Uni Eropa yang dapat merugikan negara produsen minyak kelapa sawit. Keprihatian tersebut telah disampaikan dalam Pertemuan Komite Hambatan Teknis Perdagangan (Technical Barriers to Trade/TBT) WTO pada pekan lalu.

Dalam pertemuan itu, pemerintah meminta klarifikasi dari Uni Eropa terkait dengan cakupan amendemen atas RED dan kebijakan yang akan diberlakukan Uni Eropa terhadap minyak  sawit.

(Tes/E-1)

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung