Pelepah Daun Sawit Melimpah, BBPP Batu Latih Peternak Bikin Silase
Kategori : Berita DMSI Posted : Kamis, 03 Mei 2018

timesindonesia.co.id

3 Mei 2018

https://m.timesindonesia.co.id/read/174999/20180503/145105/pelepah-daun-sawit-melimpah-bbpp-batu-latih-peternak-bikin-silase/

 

Pelepah Daun Sawit Melimpah, BBPP Batu Latih Peternak Bikin Silase

 

TIMESINDONESIA, KUBU RAYA – Sedikitnya sejumlah 25 peternak sapi potong di Kubu Raya dilatih dan mempraktekkan langsung pembuatan pakan silase pelepah sawit, Kamis (3/5/2018). Pelatih berasal dari widyaiswara BBPP Batu (Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu), Eko Saputro, S.Pt., M.Si.

Peternak sapi di Kubu Raya didominasi oleh petani pembudidaya kebun sawit paling sedikit seluas 2 ha. Limbah kebun sawit berupa pelepah sampai saat ini masih belum dimanfaatkan oleh para peternak di Kubu Raya untuk pakan sapi. Petani hanya membuang begitu saja pelepah yang sudah terpotong di kebunnya. 

Menurut  Eko dari pelepah daun kelapa sawit didapat hijauan segar yang dapat diberikan langsung pada sapi baik yang berbentuk segar maupun yang telah diawetkan seperti silase maupun amoniasi.

Pembuatan silase memberi keuntungan, karena lebih aman dan dapat memberi nilai nutrisi yang lebih baik dan sekaligus dapat memanfaatkan limbah pelepah daun sawit. Keuntungan lain silase ini adalah pengerjaannya mudah dan dapat meningkatkan kualitas nutrien.

Eko juga menyatakan, pelepah daun kelapa sawit dapat diproses dalam bentuk pellet dan diawetkan dalam bentuk silase.

Tanaman kelapa sawit menghasilkan 3 jenis limbah utama yang dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak yaitu pelepah daun kelapa sawit, lumpur minyak sawit dan bungkil inti sawit. Limbah ini cukup berlimpah sepanjang tahun, namun penggunaannya sebagai ransum ternak belum maksimal, apalagi pada peternakan rakyat, seperti halnya di Kubu Raya.

Pelepah daun kelapa sawit merupakan hasil sampingan dari pemanenan buah kelapa sawit. Bila dilihat dari segi ketersediaannya maka pelepah dan daun kelapa sawit sangat potensial digunakan sebagai pakan ternak.

Sesuai pernyataan Devendra (1990), siklus pemangkasan setiap 14 hari, tiap pemangkasan sekitar 3 pelepah daun dengan berat 1 pelepah mencapai 10 kg. Satu ha lahan ditanami sekitar 148 pohon sehingga setiap 14 hari akan dihasilkan sekitar 4.440 kg atau 8.880 kg/bulan/ha.

Kandungan bahan kering dari pelepah daun sawit sebesar 35% sehingga jumlah bahan kering pelepah sawit/bulan/ha sebesar 3.108 kg.

Hasil analisis Laboratorium Ilmu Nutrisi Makanan Ternak, Departemen Peternakan FP USU (2000), pelepah daun kelapa sawit mengandung 6,50% protein kasar, 32,55% serat kasar, 4,47% lemak kasar, 93,4 bahan kering dan 56,00% TDN.

Hasil analisis memperlihatkan bahwa kandungan protein kasar pelepah daun kelapa sawit cukup rendah yaitu sebesar 6,5 % dengan serat kasar yang cukup tinggi sebesar 32,55%. Kandungan serat kasar yang cukup tinggi akan mempengaruhi kecernaan bahan pakan pada ternak sapi.

Dari analisa kimia dinyatakan bahwa daun kelapa sawit tersusun dari 70 % serat dan 22% karbohidarat yang dapat larut dalam bahan kering. Ini menunjukkan bahwa daun kelapa sawit dapat diawetkan sebagai silase dan telah diindikasikan bahwa kecernaan bahan kering akan bertambah 45% dari hasil silase daun kelapa sawit (Ishida dan Hassan, 1992).

Eko berharap peternak bisa bergotong royong dalam kelompok atau gabungan kelompoknya untuk membeli mesin choper pelepah daun kelapa sawit karena pengadaannya sampai lokasi di Kecamatan Terentang bisa mencapai Rp 30 juta per unit.

BBPP juga akan berupaya membantu menyampaikan proposal pengadaan choper jika ada kelompok peternak (poknak) yang mengajukannya kepada dinas terkait di Kubu Raya atau di Propinsi Kalbar serta Kementerian Pertanian.

"Semoga instansi terkait bisa membantu peternak Kubu Raya karena mesin choper pelepah daun kelapa sawit sangat dibutuhkan untuk meningkatkan mutu nutrien pakan sapi potong,'' kata Eko.

Dengan tercukupinya kebutuhan nutrien, sapi indukan tidak akan terserang penyakit dan gangguan reproduksi sehingga setiap tahun bisa bunting dan beranak. BBPP Batu berharap program upaya khusus (upsus) sapi indukan wajib bunting (siwab) dan swasembada daging sapi dan kerbau di Kubu Raya bisa segera tercapai. (*)

 

Pewarta: Eko Saputro (CR-102)

Editor: AJP-1 Editor Team

Publisher: Rizal Dani

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung