Kompas
26 April 2018
MINYAK NABATI
Kelapa Sawit Jamin Kebutuhan Dunia
NUSA DUA, KOMPAS - Minyak kelapa sawit dinilai paling produktif dan efisien dibandingkan dengan minyak nabati dari tanaman lain. Keberadaannya dianggap mampu memenuhi kebutuhan dunia seiring penambahan penduduk di masa mendatang.
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution pada Konferensi Internasional tentang Kelapa Sawit dan Lingkungan atau International Conference on Palm Oil and the Environment (ICOPE) 2018 di Nusa Dua, Bali, Rabu (25/4/2018), menyatakan, setiap hektar tanaman sawit menghasilkan minyak nabati lebih banyak dibandingkan sumber minyak nabati lain. Penilaian negatif terhadap sawit selama ini dianggap tidak benar.
Pemerintah terus mendorong peningkatan produktivitas kebun dan industri sawit berkelanjutan. Pemerintah berencana mengeluarkan peraturan presiden terkait dengan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO).
Chairman dan CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Franky Oesman Widjaja mengatakan, kebutuhan tambahan produksi minyak nabati pada 2050 diperkirakan 200 juta ton untuk konsumsi penduduk dunia yang diperkirakan mencapai 9,6 miliar jiwa. Butuh 445 juta hektar tanaman untuk memproduksi minyak kedelai dan 290 juta hektar tanaman untuk minyak rapeseed untuk memenuhi kebutuhan itu. Sementara untuk sawit hanya perlu sekitar 40 juta hektar.
CEO WWF Indonesia Aditya Bayunanda mengatakan, sawit merupakan komoditas penting di Indonesia. Terkait kampanye negatif di Eropa, semua pemangku perlu terus melakukan kampanye positif mengenai industri sawit berdasar pada penelitian dan riset.
Selama ini, kata Aditya, pemerintah berupaya memperbaiki melalui ISPO. Meski masih ada kekurangan, banyak upaya positif yang ditempuh pemerintah dan pelaku usaha.
(FER)
