Pengusaha masih khawatirkan Tekanan terhadap Sawit Indonesia
Kategori : Berita DMSI Posted : Senin, 09 April 2018

MI/Aries Munandar

mediaindonesia.com

9 April 2018

Penulis: (E-1)

http://www.mediaindonesia.com/read/detail/153956-pengusaha-masih-khawatirkan-tekanan-terhadap-sawit-indonesia

Pengusaha masih khawatirkan Tekanan terhadap Sawit Indonesia

GABUNGAN Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) mengharapkan adanya kelancaran ekspor biodiesel ke pasar Eropa setelah Uni Eropa menghapus pengenaan bea masuk antidumping atas produk biodiesel asal Indonesia.

“Prospeknya terlihat, kita bisa memulai ekspor kembali ke Eropa,” kata Sekretaris Jenderal Gapki Togar Sitanggang dalam pernyataannya di Jakarta, sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (8/4).

Tigor mengakui keputusan itu memudahkan pelaku usaha untuk bisa melakukan ekspor biodiesel tanpa adanya pengenaan tarif impor antidumping terhadap produk Indonesia.

Meski demikian, ia menyadari persoalan belum sepenuhnya selesai karena tekanan terhadap sawit Indonesia dan produk turunannya masih dirasakan di Eropa.

Menurut Togar, hal ini menimbulkan kekhawatiran baru karena berarti potensi Uni Eropa meniru langkah AS untuk menghambat masuknya biodiesel asal Indonesia sangat besar.

Sejak 2017 AS menggunakan tuduhan subsidi untuk mengenakan bea masuk antidumping atas produk biodesel dari Indonesia. Dengan adanya tuduhan itu, harga biodiesel Indonesia dianggap lebih murah untuk pasar ekspor jika dibandingkan dengan harga untuk dalam negeri.

“Kita khawatir juga Eropa akan menuduhkan hal yang sama seperti yang dituduhkan Amerika mengenai subsidi karena pada dasarnya, barangnya sama,” katanya.

Untuk menjaga agar tuduhan itu tidak dialamatkan secara terus-menerus kepada produk biodiesel asal Indonesia, perlu ada perubahan regulasi mengenai pemberlakuan CPO supporting fund. “Biodiesel itu perlu dukungan pemerintah. Amerika memberikan subsidi, begitu juga Eropa. Negara dunia ketiga tidak memberikan subsidi untuk biodiesel,” kata Togar. (E-1)

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung