Bappenas: Kelapa Sawit Jadi Primadona Ekspor, Tapi Punya Keterbatasan
Kategori : Berita DMSI Posted : Kamis, 08 Maret 2018

Foto: Antara

okezone.com

8 Maret 2018

Oleh: Feby Novalius, Jurnalis

https://economy.okezone.com/read/2018/03/08/320/1869753/bappenas-kelapa-sawit-jadi-primadona-ekspor-tapi-punya-keterbatasan

Bappenas: Kelapa Sawit Jadi Primadona Ekspor, Tapi Punya Keterbatasan

 

JAKARTA - Kelapa sawit masih menjadi primadona ekspor sampai saat ini. Hanya saja, komoditas ini rupanya memiliki keterbatasan.


Oleh karena itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional(PPN)/Kepala Badan Perenancanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ekspor pertanian harus memiliki nilai tambah. Tidak perlu peningkatan drastic dalam waktu singkat, akan tetapi bisa dikembangkan kualitasnya agar buah-buahan lokal bisa di ekspor.


Bambang memiliki cerita, waktu kecil dia tidak suka dengan jeruk lokal karena banyak bijinya. Namun, ketika orang tuanya pulang dari Jepang dan membawa jeruk, ternyata tidak ada biji sama sekali.

"Itu bukan karena perbedaan tanah di Jepang dan Indonesia seperti apa, tapi karena ada penerapan standar teknologi yang akhirnya membuat jeruk Jepang itu lebih kompetitif di internasional market. Jadi bagaimana kita bisa buat buah kompetitif tanpa diolah macem-macem. Cukup menjaga standarnya," tuturnya, di Jakarta Food Security Summit (JFSS), JCC, Jakarta, Kamis (8/3/2018).

Bambang melanjutkan, Malaysia telah berhasil mengembangkan durian yang bernama Durian Musang King. Dulu orang Indonesia, pergi ke Mayasia atau Singapura hanya untuk menikmati Durian Musang King pada saat musimnya.

"Ternyata yang suka bukan hanya kita, tapi sampai ke China. Malaysia melihat di sana ada market besar, ternyata ketagihan. Akhirnya kesuksesan ekspor Musang King ke China itu yang buat buah itu mahal," tuturnya.

Sekarang, petani di sana berlomba-lomba membuat perkebunan durian. Sementara Indonesia, masyarakatnya berlomba untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawitnya.

Padahal, lanjut Bambang, durian Indonesia dengan Malaysia tidak berbeda, lahan tanamanya pun bisa dibilang hampir sama. Lantas bagaimana bisa durian Malaysia bisa sampai ke China?

"Kita durian Sumatera Utara hanya di Medan saja, tapi Musang King beralih ke China," tuturnya.

 

(ulf)

(rhs)

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung