borneonews.co.id
11 Januari 2018
https://www.borneonews.co.id/berita/83618-indonesia-malaysia-thailand-siap-lawan-diskriminasi-eropa
BORNEONEWS, Pangkalan Bun - Indonesia, Malaysia dan Thailand akan membalas Uni Eropa (UE) bila resolusi sawit disahkan menjadi undang-undang yang menyerang industri minyak sawit.
Hal itu ditegaskan Menteri Perladangan dan Komoditi Malaysia Datuk Seri Mah Siew Keong di sela menghadiri seminar di Kuala Lumpur, Malaysia, awal pekan ini.
Pada 4 April 2017, Parlemen UE membuat resolusi untuk memperkenalkan skema sertifikasi tunggal bagi minyak sawit yang memasuki pasar UE dan juga melarang pemakaian minyak sawit untuk biodiesel mulai akhir 2020.
Mah mengatakan politik dagang oleh EU itu mirip politik apartheid. Jika kebijakan itu diterapkan akan berisiko melanggar komitmen Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan juga bakal menghambat proses negosiasi perjanjian perdagangan bebas antara UE dengan para mitra dagangnya, terutama Malaysia, Indonesia dan Thailand.
“Jika kampanye hitam dan kebijakan diskriminatif ini terus berlanjut, kami juga bisa membalas. Malaysia, Indonesia dan Thailand bersama-sama adalah pembeli besar untuk produk-produk asal UE,” ungkap Mah.
“Kami berharap UE akan melakukan hal terbaik dan menghentikan kebijakan diskriminatif terhadap industri minyak sawit global,” imbuhnya. (NEDELYA RAMADHANI/m)
