medanbisnisdaily.com
6 Desember 2017
http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2017/12/06/329038/efek_replanting_jokowi_penjualan_kecambah_ppks_naik/
Efek Replanting Jokowi, Penjualan Kecambah PPKS Naik
MedanBisnis - Medan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjukkan perhatian yang besar terhadap perkebunan rakyat melalui proses peremajaan atau replanting di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Provinsi Sumatera Utara, dan akan dilanjutkan ke Provinsi Riau dan Jambi.
Aksi nyata Jokowi itu ternyata memberi efek positif terhadap penjualan kecambah dan bibit siap tanam hasil pemuliaan Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.
"Yang banyak memesan itu dari Sumatera Selatan, Riau, dan Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat.Tapi kalau secara total ada kenaikan penjualan kecambah dan bibit sawit siap tanam," kata Direktur PPKS Hasril Hasan Siregar kepada MedanBisnis di Medan, Selasa (5/12).
Hasril mengaku belum memperoleh data lengkap hasil penjualan kecambah dan bibit siap tanam sebelum dan sesudah aksi replanting Jokowi. Namun, ia memeroleh laporan sementara kalau penjualan kecambah PPKS dari awal tahun 2017 sampai sebelum aksi replanting Jokowi di Muba, baik ke perusahan-perusahan maupun ke para petani sawit, berkisar 1,5 juta sampai 2 juta.
Sebagai informasi, PPKS memberikan subsidi khusus dalam penjualan kecambah untuk petani sawit, yakni dengan harga Rp 6.750 per butir kecambah.
"Nah, setelah Pak Presiden melakukan replanting di Muba dan Sergai, sampai sekarang saya mendapatkan laporan sementara penjualan kecambah dengan segala varietas mencapai 700.000 butir," ujar Hasril.
Sedangkan untuk bibit siap tanam, Hasril belum mengetahui persis penjualan dari awal tahun hingga proses replanting Jokowi. "Namun sejak replanting hingga sekarang penjualan bibit siap tanam sekitar 100.000 batang, dengan usia antara sembilan bulan sampai 18 bulan, dan dirawat dengan baik di dalam polibag. Harganya per pohon Rp 32.000," ujar Hasril.
Menurut dia, kemungkinan besar di akhir tahun 2017 atau di awal tahun 2018 bisa diketahui hasil penjualan kecambah dan bibit siap tanam dari PPKS.
Ia sendiri menaruh hormat dan mendukung penuh terhadap Presiden Jokowi yang sangat tegas dan jelas menunjukkan keberpihakan ke industri sawit.
Sekadar mengingatkan, saat replanting di Muba, PPKS menyumbang bibit siap tanam dari bibit unggul generasi terbaru DXP PPKS 540 sebanyak 1.000 batang dengan usia tanam satu tahun. Saat replanting di Sergai, PPKS juga menyumbangkan jenis bibit siap tanam yang sama sebanyak 300 batang.
"Kan replanting di Sergai bukan hanya kita saja yang menyumbangkan bibit, tapi juga pihak produsen lainnya," kata Hasril.
Untuk rencana replanting di Riau dan Jambi, Hasril belum bisa memastikan berapa bibit siap tanam yang akan disumbangkan PPKS. "Mungkin berkisar 500 batang juga. Kan di sana juga ada produsen lainnya," ujarnya.
Namun Hasril mengingatkan, peningkatan penjualan kecambah dan bibit siap tanam milik PPKS tidak hanya dipengaruhi proses replanting oleh Presiden Jokowi, melainkan juga membaiknya harga minyak sawit (crude palm oil/CPO) di pasaran dunia.
Memang saat ini, harga CPO sedikit fluktuatif namun tetap berada dalam posisi harga yang tetap membaik, jelasnya.
Terhadap kualitas kecambah baru yang mereka produksi, Hasril yakin dengan generasi terbaru atau pemuliaan bibit generasi ketiga DXP PPKS 540 tersebut. Dengan pemeliharaan yang maksimal, potensi hasil CPO dari semula tiga ton per hektare per tahun menjadi delapan sampai sembilan ton per hektare per tahun. Itu realisasi panen TBS (tandan buah segar) 30 ton per hektare per tahun, ujarnya. (hendrik hutabarat)