Pemerintah Diminta Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Covid-19
Kategori : Berita Anggota Posted : Jum'at, 19 Juni 2020

lustrasi petani menanam bibit padi. ANTARA/Maulana Surya

 

tempo.co

19 Juni 2020

Reporter: Caesar Akbar

Editor: Jobpie Sugiharto

https://bisnis.tempo.co/read/1355228/pemerintah-diminta-antisipasi-kelangkaan-pangan-akibat-covid-19/full&view=ok

 

 

Pemerintah Diminta Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Covid-19

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Yayasan Madani Berkelanjutan Muhammad Teguh Surya mengatakan ketahanan pangan nasional perlu digantungkan pada komoditas yang lebih beragam dan seimbang antara komoditas pangan dan perkebunan monokultur skala besar.

"Menggantungkan perekonomian hanya pada industri ekstraktif akan berisiko bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat," ujar dia dalam keterangan tertulisnya pada Kamis, 18 Juni 2020.

Dia meminta Pemerintah melakukan koreksi dan mengubah model pembangunan ekonomi yang lebih berketahanan nasional.

Model pembangunan itu dengan tidak merusak lingkungan dan hutan, serta tidak bergantung pada impor.

Pernyataan Teguh tersebut menanggapi kesiapan pemerintah Indonesia dalam menjaga ketahanan pangannya saat pandemi Covid 19 dan prediksi kemarau panjang yang akan mengganggu produksi pangan.

Teguh menjelaskan FAO telah memberikan peringatan ancaman krisis pangan dunia. Maka negara-negara di dunia mulai mengerem ekspor pangannya untuk mengantisipasinya.

"Sejumlah negara juga memprioritaskan kebutuhan pangan dalam negeri dan menahan ekspor pangan ke luar negeri," kata dia.

Menurut dia, dalam kondisi seperti ini menggantungkan ketahanan ekonomi hanya pada komoditas unggulan tertentu, seperti sawit, bukan hal yang bijak. Bahkan dapat menimbulkan kerawanan pangan.

Karena itu, Teguh berpendapat pemerintah perlu berfokus pada penyeimbangan jenis komoditas di suatu daerah sehingga komoditas perkebunan dan pangan lainnya dapat bersaing sebagai penyumbang perekonomian.

Cara itu, dia melanjutkan, dapat lebih tahan dalam menghadapi kondisi ekonomi yang bergejolak.

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung