Terbakar, Lahan Milik 9 Perusahaan Disegel
Kategori : Berita Anggota Posted : Senin, 16 September 2019

ANTARA FOTO/ManggalaAgni

mediaindonesia.com

16 September 2019

Oleh: Surya Sriyanti

https://m.mediaindonesia.com/read/detail/259609-terbakar-lahan-milik-9-perusahaan-disegel

 

Terbakar, Lahan Milik 9 Perusahaan Disegel

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menyegel lahan kebakaran milik sembilan perusahaan pemegang izin konsesi di Kalimantan Tengah (Kalteng). Area yang disegel itu terdiri atas lahan 7 perusahaan perkebunan kelapa sawit dan 2 perusahaan  konsesi hutan tanaman industri (HTI). Luas area terbakar mencapai 2.906,8 ha.

"Dari 9 perusahaan itu, ada 2 perusahaan yang sudah ditingkatkan pada tahap penyelidikan, yakni 1 perkebunan kelapa sawit dan 1 konsesi HTI," kata Direktur Penegakan Hukum Pidana Kementerian LHK, Yazid Nurhuda, saat dihubungi dari Palangka Raya, kemarin.

Dijelaskannya, penyegelan terhadap lahan yang terbakar milik perusahaan di Kalteng sudah dilakukan sejak pekan kedua Agustus 2019. Penyegelan itu pun hingga tulisan ini diturunkan dilaporkan masih terus berjalan.

"Kita akan terus lakukan pemantauan setiap hari untuk melihat daerah mana yang terbakar, termasuk di lokasi konsesi perusahaan," tegas Yazid.

Dijelaskan Yazid, secara kronologi upaya penyegelan dilakukan setelah mendapatkan informasi intelijen di Jakarta yang menyebutkan ada beberapa titik panas di Kalteng.

Setelah berdiskusi, akhirnya pihaknya melakukan pengecek-an seperti yang dilakukan pada Sabtu (14/9) di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Kotawaringin Timur dan Katingan.

"Kita fokus di lokasi yang di situ ada di konsesi perusahaan. Jadi, kita kecilkan targetnya di lokasi perusahaan," ujarnya.

Perihal penyebab karhutla di area milik perusahaan itu, menurut Yazid, pihaknya hingga saat ini masih mendalami.

"Kami akan memanggil pihak-pihak yang bisa memperkuat bukti dan saksi," tegasnya.

 

Monitoring

Kodim 0608 Cianjur, Jawa Barat, terus memantau potensi kebakaran hutan dan lahan, terkait dengan musim kemarau yang berlangsung panjang. Pengawasan itu dilakukan bersama-sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.

"Untuk pengawasan karhutla ada dari BPBD bekerja sama dengan kami melalui Babinsa me-monitoring wilayah," ujar Dandim 0608 Cianjur Letkol Rendra Dwi Ardhani, kemarin.

Luas Kabupaten Cianjur mencapai 350.148 hektare. Secara administratif, pemerintahan kabupaten itu terbagi menjadi 32 kecamatan dan 360 desa/kelurahan.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, menambahkan bahwa wilayah selatan Cianjur diwaspadai berpotensi mengalami karhutla. Pasalnya, wilayah itu memiliki kawasan dan lahan cukup luas.

"Kami selalu mewaspadai potensinya karena di sana (Cianjur selatan) masih terdapat banyak lahan gambut yang bisa mengering saat kemarau seperti sekarang," kata Sugeng, kemarin.

Sugeng mengaku BPBD sudah mengimbau setiap kepala desa atau camat agar mewaspadai berbagai potensi kebencanaan pada periode kemarau kali ini.

BPBD juga terus menekan kebiasaan buruk masyarakat yang kerap membakar alang-alang saat membuka lahan baru. Ulah itu ditengarai memicu potensi terjadinya karhutla.

"Membakar alang-alang menjadi semacam kebiasaan. Kami sudah mengingatkan masyarakat agar tak melakukan hal itu," jelasnya.

Selain karhutla, potensi bencana lain yang diwaspadai terjadi saat kemarau di Cianjur ialah kebakaran permukiman. (BB/BK/AS/LD/PO/DW/FB/X-6)

Bagikan

RELATED POST

Event

Pengunjung